Ayat-ayat yang Belum Lenyap

اقرأ (…) Kekasih, sungguh aku ingin mencintaimu seperti seharusnya melaksanakan ibadah; khusuk dan tahu waktu. (…) Seperti zikir utama, namamu selalu mampu kulafalkan dengan mudahnya. (…) Mengingatmu adalah ziarah panjang dari azan ke azan; dari sahur hingga berbuka; dari subuh sampai magrib tiba. (…) “Mati-matian melupakan adalah cara terbaik untuk mengingat,” begitulah ucapmu, sesaat sebelum […]
Berbuka Puasa

ilustrasi: @alanwari 1)Tiga puluh menit sebelum lantunankeberkahan berkumandangLantai sudah terpasang karpetdi atasnya tersemai hidangan ibu:Rasa-rasa dalam makanan menghamparmenggoda mata serta nafsukumulai dari yang manis-manis, tapibukan janji para koruptordibalut kehangatan kilau senjakalamenaungi beranda rumah kecilku Tuhan, syair- syair yang kudengar initerdengar sayu dan mampu menembusjiwaku, menggemakan sudut-sudutkeheningan ingatan kampung kelahiranku 2)Dalam naungan Kota Hujan iniberbagai hidangan […]
Bukankah

Dok. Di Tepi sejarah Bukankah semburat jingga selalu syahdu di akhir senja? Bukankah akhir senja di bulan ini yang sangat ditunggu jutaan umat muslim di dunia? Lantas, mengapa hati ini patah untuk kesekian-kalinya Lantas, mengapa selalu ada kesunyian di dalam keheningan – Hujan yang jatuh malam ini begitu menggigilkan hingga ke tulang Kutitipkan puisi ini […]