Selembar Surat Untuk Tuhan

Hari Minggu:Selesai menyalatkan jenazah—–aku membayangkan kerandayang digotong beramai-ramaimenuju liang kuburan itu adalahkenangan jalan hidupku. Hari Senin:Sehabis gelap kelelawar akan pulangmencari ruang yang tak tembuskilau cahaya—–seperti rimbun pikirankuyang menyusuri refleksi lorong hatiagar jiwa tak sampai melukai raga ini. Hari Selasa:Aku terbata-bata membaca firmanmuyang menjadi sabda para nabi:zat maha-cahaya yang memainkantombol kilau purnama dan bintang-bintangpenghias angkasa—sewaktu doaku […]
Asmaradana

Ketika aku lahir ke duniasebagai bayi ragaku tanahjiwaku air yang merawatjantung pegunungandan lautan darah Ketika aku tumbuh dewasatanah-air jiwa-ragakuyang dipimpin akal-pikirandan kalbu-perasaanmenugaskan dewan mata,gubernur hidung, bupati telinga,camat tangan, kades kaki,agar mengurus lambung rakyatmenyediakan makanan setiap haritak pernah berhenti. Tanah-airku kadang-kadang serupa Indonesiayang terus menerorku agar menurutiundang-undang dasarnya, yang berbunyi:semua orang mesti memakaiberibu-beribu topeng,beratus-ratus topeng,berjuta-juta topeng.Karena […]