Di Mana Kamu, Selain di Sela-sela Harapan?

Di Mana Kamu, Selain di Sela-sela Harapan?

px: mountains


Janganlah menangis, angin
Dingin hari ini, serupa duka bertahun-tahun milikku
Dan aku hanya bisa menebar senyum palsu
Yang kupanen di hari bahagiamu nanti
Kupajang depan semua orang yang memiliki persoalan yang sama

Hanya hari kemarin dan besok yang tak bisa dimengerti
Yaitu dua potong kue yang sama kita bagi
Satu milikmu dan satunya adalah milikku, katamu
Ya, tapi aku merasa tak pernah memiliki satu di antaranya
Yang selalu kamu dekap
Peluk erat
Dengan tangan-tangan yang pernah membelah bulan
Dan mematahkan hatiku

Jika malam ini adalah malam terakhir
Maka satu doaku untuk tuhan, tenantangmu
Yaitu bawa kesejukan menuju hati-hati yang resah
Yang patah dan basah
Damaikan dua mata yang penuh amarah
Yaitu tentang dua kue
Yang tak sempat kita nikmati bersama
Di bawah cahaya bulan yang redup
Dan cinta yang sayup