Dua Fragmen Bunga Teratai


Fragmen I

.

setangkai bunga teratai 

akan kutanamkan

di dalam hatimu

—hatimu adalah lembah

tersubur tempat media

cinta menanamkan makna

begitulah yang kubaca

dalam kitab-kitab berdebu

.

jika demikian, Tuhanku

kupastikan setangkai bunga

terataiku itu menumbuhkan

ranting-ranting, daun-daun,

serta bunga-bunga baru

.

aku percaya, cinta akan jauh

tumbuh-mekar setelah kujalani

prosesi itu

.

(namun, aku tak tahu: bahkan masih

tak kutemukan di mana letak hatimu

itu, Tuhan?)

***

Fragmen II

.

walau masih tak kutemukan

di mana letak hatimu itu, Tuhan

kucoba menerka makna

yang tersembunyi di dalam

candi Jiwa¹, pada malam hari

kelopak teratai itu sanggup

menyembunyikan keindahannya

.

apakah itu artinya

kebangkitan hidup

diawali dengan berakhirnya

keindahan atau keindahanlah

yang menjadi media cinta

dari kebangkitan jalanku

menggapai rahasia

letak hatimu

.

Aku pelajari Buddha

kucari di mana letak

hati Tuhan. Kutemukan

makna pencerahan

lalu aku pelajari Hindu

kucari di mana letak

hati Tuhan. Kudapati

makna kesempurnaan

.

walau tak akan pernah kutemukan

di mana letak hatimu itu, Tuhan

kutemukan cara lain agar aku

melebur masuk ke dalam ketiadaan

hatimu: dengan menyusuri jalan

puasa dan mengendarai puisi.

.

Bogor-Karawang, 2024

.

¹Candi Jiwa berada di situs percandian Batujaya terletak di pesisir Karawangan. Menurut para ahli, candi tersebut merupakan Candi tertua di Pulau Jawa dan lekat dengan masa Kerajaan Tarumanagara.