Suatu Hari Ketika Matahari Tak Menyambangiku #3

Gerimis seharian ini belum habis dan sepertinya akan membesar lalu segera menghardik angkot-angkot tua–yang bukan main banyaknya; seakan menyaingi serbuan air langit yang hampir setiap hari dikirim ke kota ini. Tapi betapa pun air-air yang meruncing itu tak lekas menghapuskan partitur kisah antara aku dan Mentari. Ya benar. Mentarilah yang selalu berkelebat dalam kepalaku sebelum […]
Presiden Pilihan Rosita

Rosita sandarkan keningnya pada kaca jendela. Sayu matanya melintasi hamparan sawah dan pepohonan yang berlarian di ambang jalan. Hamparan senyum pada baliho-baliho yang bertumpu pada tubuh pohonan itu tak kalah banyak dari badan padi yang rebah—yang sesak oleh bual dan rayu. Di batas jalan itu, melintas satu baliho besar yang membikin mata rosita tertambat ke […]
Suatu Hari Ketika Matahari Tak Menyambangiku #2

*Baca Cerita Sebelumnya: Suatu Hari Ketika Matahari Tak Menyambangiku matahari.as.mentari@gmail.comBogor, 1 Febuari 2025Tertanda: Mentari Maaf, Mas, pertemuan yang aku janjikan 3 hari lalu di Pojok Cafe batal aku tunaikan. Tentu aku punya alasan untuk menjelaskan ini padamu. Mohon kamu bersabar untuk membacanya, sebab pesanku ini akan cukup panjang. Sekali lagi aku minta maaf, Mas, karena […]
Sex and Politics dan Puisi Lainnya

Dicipline Kurang dari seteguk kopiku itu, belum habis ditelan, Foucault mengagetkan mata kantukBerkisah tentang Surveiller et Punir dan orang-orang yang berjarak dua ratus tahun antara bangsa yang beda, dengan jarak dua benua. Soal-soal sistem kekuasaan dan penguasaan datar dan langit. Doa-doa dan keseruan tontonan sinetron dan pembunuhan yang menjadi hiburan Foucault membuka tiktok, youtube, dan […]
Suatu Hari Ketika Matahari Tak Menyambangiku

Hujan masih belum reda, dan hari ini benar-benar seperti tak ada matahari. Sebuah pesan dari email matahari.as.mentari@gmail.com datang ke emailku yang ternyata sudah kuterima sekitar seminggu yang lalu. Maklum, aku mengecek email tidak tiap hari. Kadang, aku lupa bahwa aku punya email dan bisa berkomunikasi lewat email itu. Di pesan itu, Mentari menginginkan sebuah pertemuan […]
Sehari Bersama Pak Darmanto Jatman di Kebun Terong dan Puisi Lainnya

Balada Terong Alfred Russel Wallace dulu hobinya ngayablalu nyasar ke NusantaraDi sana ia meregang-melahirkan Survival of The Fittest; konsep hukum rimbaLalu dunia nyaris bergetar. Setelah ia mati, dunia kembali bergetar sebab terong ini tumbuh di atas kuburannya,tepat di atas penisnya.Kelakar petani Baby Boomer pada Genzi “Tapi coba bayangkan bila pulau-pulau yang disebut Negara ini hanyalah […]
Di Tepi Kali Bekasi dan Puisi Lainnya

dok. halimunsalaka Di Tepi Kali Bekasi 3 di tepi kali Bekasi, kucari jejak Kerajaan Tarumanagara yang pernah megah berdiri, dengan selembar catatan dan dengan sebundel rasa penasaran, jiwaku yang sunyi mengalir dari Ciaruteun dan Cisadane Taruma yang gaib, aku datang untuk merenungkan kembali apa arti kehidupan, apa arti kebudayaan, apa arti kesejarahan, dan apa arti […]
Rezeki di Malam Hari

dok. AI Malam itu hujan baru saja reda. Angin dingin merayap ke sudut-sudut gang yang gelap. Di pos penjagaan yang hanya diterangi lampu redup, seorang satpam duduk sambil menggoyangkan kursinya. Matanya berat. Tubuhnya letih, kesepian dan dingin. Ia merindukan kehangatan. “Barangkali tuak bisa menemani untuk mendorong sepi ini”, pikirnya. Di ujung jalan, terlihat Ani baru […]
Di Perpustakaan Erasmus Huis dan Puisi Lainnya

dok. halimunsalaka Ketika ketika Tuhan Yang Maha Kaya sudah terisi berapa tabungan hidupmu? Tabungan hidupku masih pencarian jalan panjang pemaknaan berisi catatan hanya tulisan pengkaryaan kehidupan yang kupersembahkan ketika Tuhan Yang Maha Kaya apakah hanya itu tabungan hidupmu? ada mahakarya megalit, arca, candi, artefak manik-manik peninggalan peradaban lampau — ada berbagai naskah kuna cerita peradaban […]
Terminal Kata-kata

gambar. AI Gelap, namun bising. Seperti hampa dalam mata, namun ramai terdengar oleh telinga. Kotak kecil, persegi, persegi panjang, juga lonjong, tersentuh-sentuh dalam tombol-tombol klik, mementaskan layar perasaan dan pikiran. Mimpi. Ilusi. “Dunia amburadul! Rumit dan membingungkan.” Suara pertama memulai, yang entah siapa dan dari-mana sumbernya. “Lebih rumit memilih apa yang hendak dipilih, daripada tidak […]