Serpihan Kisah di Kota Pemilik Hujan

ilustrasi cover lagu Kota Pemilik Hujan (Bowo Wijoyo) Ada cinta yang tak terjemahkan/ Pada rindu yang ku-utarakan/ Angin yang membawa kencang/ Harap ku-tinggi menjulang/ Bersahajalah selama-lamanya Mendengar lirik-bait pertama pada lagu terbarunya berjudul Kota Pemilik Hujan, Yudha Bhakti Permana (A Yud) dalam proyek Tunas Muda-nya (Feat. Lenggana) telah membikin saya terlempar jauh ke masa lalu—masa […]
Klapanunggal: Lawan, Usir dan Menang

Ilustrasi cover Klapanunggal (Bowo Wijoyo) Masih dengan semangat folk country ala Iwan Falsnya, Pengantar Pesan merilis single yang bertajuk Klapanunggal. Single ini dimaksudkan menjadi pengantar untuk album pertama mereka yang masih work in progress. Sebelumnya, Pengantar Pesan telah beberapa kali merilis single yang bisa dinikmati di layanan streaming musik digital seperti Spotify, Apple Music, Youtube […]
Di Rumah, Suatu Pagi dan Puisi Lainnya

Di Halte Stasiun Bogor Mama, kota ini selalu basah gigil tak berkesudahan sedang aku duduk menunggu menyerupai sejarah yang tak tertulis oleh kabut dan hujan melewati waktu ke zaman kata-kataku kini kerontang, Mama ketika hujan tak mampu mengobati dahaga batin merelung-jiwa melihat wanita separuh baya mengemis di atas rindu-dendam bersimpuh di antara genangan dan lalu-lalang […]
Setiap Saat Adalah Awal yang Baru #II

Tak terasa, Hans, kita kembali memasuki pergantian tahun. Sebuah fenomena yang berulang-ulang di mana perjalanan-perenungan menjadi serangkaian yang berkelindan-erat dari geliat hidup seseorang. Kemarin lalu pada pergantian tahun 2023 ke tahun 2024 kita sudah memulai bahasan mengenai kerja-kerja apa saja yang akan Halimun Salaka tempuh-jalani di tahun 2024—yang kini telah habis-berganti menjadi tahun 2025. Dengan […]
Khotbah Iblis: Kisah, Peristiwa Pertunjukan, dan Dekonstruksi

dok. tendensibunuhdiri Membaca judul “Khotbah Iblis” dalam pertunjukan Teater RAS, saya otomatis teringat pada judul artikel “Rekonstruksi Citra Perempuan dalam Alkitab pada Kumpulan Puisi Perempuan yang Dihapus Namanya karya Avianti Armand” yang pernah ditulis oleh Langgeng Prima Anggradinata. Penelitian itu membuktikan bahwa rekonstruksi itu menghasilkan makna lain dari setiap puisi di kumpulan puisi tersebut, seperti […]
Khotbah Iblis di Gedung yang Rapuh

dok. tendensibunuhdiri Teater RAS menutup kalender 2024 dengan pagelaran 11 tahunnya berkarya, melalui “Khotbah Iblis” yang disenyawakan dengan grup musik Katapel berhasil membangun kecemasan, rasa takut, gamang, realita, kemarahan, humor, mencekam, dan derai air mata. Sabtu (28/12), bangunan yang sudah terlihat rapuh dan separuh hancur di bagian atasnya menjadi saksi pagelaran naskah kolektif Teater RAS. […]
Wayah: Refleksi Musik-Tradisi di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Kebudayaan

dok. halimunsalaka.com 1) Kemarin, pada hari Sabtu, tanggal 21 Desember 2024, saya menonton pertunjukan Kumpulan Bunyi Sunya yang mengais tajuk: Wayah, tepatnya di Aula FKIP Universitas Pakuan, Kota Bogor. Sebelum menghadiri dan menonton pertunjukan itu, saya sudah membaca terlebih-dahulu catatan dramaturgi yang dituliskan oleh Akbar tentang apa dan mengapa pertunjukan Kumpulan Bunyi Sunya (selanjutnya akan […]
Memutar Karya Sastra yang Memotret Bogor dalam Musim Penghujan

Jika Anda datang ke Bogor di bulan Desember, siap-siaplah untuk melihat hujan yang turun seperti pertunjukan yang tak pernah benar-benar selesai. Sebagai kota yang terkenal dengan Kota Hujan, Bogor tak pernah kehabisan alasan untuk meromantisir air (karunia-Nya) Tuhan. Sebab setiap kali hujan datang, kota ini mengisapnya dengan tenang. Seolah menjadi tradisi tahunan, Desember tiba dengan […]
Di Kantor Bupati Bogor Tahun 1948 dan Puisi Lainnya

dok. halimunsalaka Akad Pajajaran dengan satu bibit pohon kawung dan sebilah kujang, aku akan menuntunmu ke hadapan penghulu langit, tempat pernikahan segala nasib dipamerkan, waktu di mana hari perpisahan hidup ditentukan —tenggelam dalam bahasa kematian. 2022-2024 Daulat Sepuh! sudah waktunya berikan padaku seri lengkap naskah Pantun Bogor yang kau sembunyikan di bawah kasur empuk sejarah […]
Jasinga – Baranangsiang dan Puisi Lainnya

gambar. AI Jasinga – Baranangsiang (pada suatu waktu dalam peristiwa hidup, sopir di kanan dan kenek di kiri bergantian mengendarai angkot—menempuh jalan puisi ini) kita tempuh perjalanan ini, dari tikungan ke persimpangan, dari penumpang ke pelanggan, dari keberangkatan ke pemberhentian sekian lama bergelut dengan aspal dan debu, hari ini kita baru menyadari bahwa setir, kopling, […]