Foto: Halimun Salaka
Kecelakan beruntun yang membuat satu orang tewas di Parung-Panjang pekan lalu, seperti menjadi cambuk untuk kesekian kalinya bagi pemerintah Kabupaten Bogor. Pemerintah daerah gercep melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan stakeholder lain untuk melakukan antisipasi adanya kejadian serupa: setelah kejadian serupa juga terjadi beberapa tahun lalu.
Namun, kali ini agaknya lebih serius dalam membahas “permasalahan” truk tambang yang ada di wilayah Kabupaten Bogor bagian barat itu. Buktinya, mereka langsung melakukan pembangunan portal dekat kantor Kecamatan Parung-Panjang, agar tidak ada lagi nyawa manusia yang hilang secara cuma-cuma. Kendati ajal adalah takdir, namun siapa mau mati dalam lindasan truk tambang?
Sekertaris Daerah (Sekda) Burhanudin, Kepala Dinas Perhubungan dan anggota, Camat Parungpanjang, Danramil dan Kapolsek Parungpanjang, bersama para pemilik kepentingan lainnya, membahas langkah cepat itu dari pagi hingga bunyi azan pertama shalat Jumat, 17 November 2023.
Dalam rapat itu, setidaknya ada tiga hal utama yang dibahas yakni soal mitigasi jangka pendek, menengah, hingga panjang untuk merapikan tata kelola truk tambang yang merepotkan masyarakat Parung-Panjang.
Rp80 Juta untuk Menjaga Nyawa “Sementara”
Peraturan Bupati (Perbup) nomor 120 tahun 2021 tentang Jam Operasional Truk Tambang sepertinya belum maksimal dijalankan. Faktanya, sebelum kejadian kecelakaan beruntun kemarin, masih ada truk “transformer” yang lalu-lalang membersamai kegiatan masyarakat di jam yang mestinya tidak dibolehkan.
Tentu, pemerintah punya cara lain untuk mengakali itu, yakni dengan dibuatnya portal untuk menutup jalur agar truk tambang yang masih nakal, tidak bisa lewat di waktu yang tidak diperbolehkan. Portal itu dibuat dekat dengan Kecamatan Parungpanjang atau depan Puskesmas Parungpanjang.
Portal khusus itu merupakan salah satu mitigasi jangka pendek pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan truk tambang yang kerap diresahkan masyarakat. Anggaran pembangunannya yakni senilai Rp80 juta untuk hanya satu portal saja dari total APBD Tahun 2023 senilai Rp9,72 Triliun, besar bukan?. Tentu, tapi ingat, uang triliunan itu bukan hanya untuk mengatasi persoalan Parungpanjang saja, ada banyak kebutuhan yang perlu juga menggunakan uang yang tidak sedikit, misal pembangunan Mahkota Mungil Tugu Pancakarsa yang nilainya hampir Rp500 Juta.
Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor Dadang Kosasih menyampaikan, pembuatan portal khusus untuk truk tambang itu mulanya akan dibuat dua buah. Namun, seperti yang disampaikan sebelumnya, anggaran pemerintah Kabupaten Bogor bukan hanya untuk memikirkan nyawa masyarakat Parung-Panjang, ada 39 Kecamatan lainnya yang juga membutuhkan anggaran tersebut.
“Sudah mulai pembangunan pondasi, cuman satu. Tadi mau dua, karena anggaran terbatas jadi cuman satu titik, sebelah Kecamatan, depan Puskesmas Parungpanjang,” singkat dia.
Masyarakat Parungpanjang, walaupun terus bersabar dengan waktu, kali ini mungkin akan tersiram kesabarannya yang semoga pemerintah daerah melaksanakan janjinya. Sebab, redaksi yakin bahwa pembagian anggaran yang dilakukan para pejabat sudah sesuai porsi dan peruntukannya. Setidaknya, itu bisa sedikit menahan kebandelan pak sopir agar tidak buru-buru mengirim barang hasil tambangnya ke daerah lain.
Langkah Selanjutnya
Usai membuat membuat portal dan penjagaan ketat (kembali) dilakukan oleh para personel Dishub, Satpol-PP, dan Polisi, pemerintah daerah ternyata ingin maksimal melakukan upaya-upaya lanjutan untuk masyarakat yang jalannya dilintasi oleh truk tambang di wilayah Kabupaten Bogor bagian barat.
Pada jangka menengah, pemerintah Kabupaten Bogor berencana membuat kantong parkir khusus untuk truk tambang. Kantong parkir itu dibuat agar truk tambang tidak parkir sembarangan di pinggir jalan yang tidak sedikit rusak itu dan juga agar tidak menambah gangguan aktivitas masyarakat. Sudah cukup polusi debu yang menjadi keluhan masyarakat, jangan ditambah dengan truk yang parkir sembarangan. Jiakh!
Jangka menengah lainnya, pemerintah daerah juga akan berupaya berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memperbaiki ruas-ruas jalan provinsi yang dinilai sudah rusak.
Terakhir, pada jangka panjang, pemerintah daerah akan membuat tol atau jalur khusus tambang. Sehingga, nantinya truk yang ditakuti sebagai ancaman nyawa masyarakat itu, memiliki jalan sendiri agar tidak berbaur dengan warga.
Kita pasti pernah atau sering mendengar tol khusus tambang untuk Kabupaten Bogor bagian barat itu. Yaps, itu janji mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat kampanye lima tahun lalu. Kini beliau sudah tidak lagi menjabat karena habis masa jabatannya, namun pekerjaan tol khusus tambang dikabarkan sedang berjalan.
Duh, ini dan itu belum selesai, kita sudah kembali masuk agenda politik lagi. Semoga kita tetap diberikan kewarasan dan kesehatan dalam memilih pemimpin di masa yang akan datang. Untuk masyarakat Parungpanjang, siapapun pemimpinnya, pastikan untuk memilih pemimpin yang bisa membuatmu tak pakai masker di tengah Covid-19 yang sudah usai ini. Heuheu***
Saya dinamai Egi Abdul Mugni oleh Umi. Lahir tengah malam di bulan Oktober. Saya seorang Jurnalis di Bogor.