Nyunda

Nyunda merupakan rubrik yang memiliki sub-rubrik Sasakala dan Dongengan. Sasakala (catatan khusus bahasa sunda: “muka siloka” terkait cerita ,manusia sunda (Jawa-Barat), seperti dalam babad, atau lebih luasnya sastra klasik, dan sebagainya, bisa melalui prosesi wawancara dengan tokoh-budayawan atau bisa reaksi atas pembacaan kajian sunda, begitu).

Sedangkan Dongengan (catatan khusus bahasa sunda: tulisan bersifat penceritaan bebas, dongeng apa saja menyangkut Bogor, bisa dibuat sendiri atau berdasarkan pengalaman orang lain. Pokonya sektor rubrik dongengan ini versi “ngawangkong di saung”, yang tentu isinya mesti memberikan pembelajaran dari dongengan tersebut untuk pembaca. Sebagai contoh, membuat cerita Sangkuriang yang berbeda dari versi umum, atau membuat tokoh rekaan baru, dongeng baru, agar menjadi wahana dongengan yang lebih segar).

Nyunda merupakan rubrik yang memiliki sub-rubrik Sasakala dan Dongengan.

Sasakala (catatan khusus bahasa sunda: “muka siloka” terkait cerita ,manusia sunda (Jawa-Barat), seperti dalam babad, atau lebih luasnya sastra klasik, dan sebagainya, bisa melalui prosesi wawancara dengan tokoh-budayawan atau bisa reaksi atas pembacaan kajian sunda, begitu).

Sedangkan Dongengan (catatan khusus bahasa sunda: tulisan bersifat penceritaan bebas, dongeng apa saja menyangkut Bogor, bisa dibuat sendiri atau berdasarkan pengalaman orang lain. Pokonya sektor rubrik dongengan ini versi “ngawangkong di saung”, yang tentu isinya mesti memberikan pembelajaran dari dongengan tersebut untuk pembaca. Sebagai contoh, membuat cerita Sangkuriang yang berbeda dari versi umum, atau membuat tokoh rekaan baru, dongeng baru, agar menjadi wahana dongengan yang lebih segar).