Yang Maha Meliputi dan Puisi Lainnya

Yang Maha Meliputi

Di ujung gelap fajar
Aku menyandarkan diri lewat pesona-Mu
Setelah semalam terjaga
dan menyimpan bermacam makna
tentang rentang mahligai rasa
—perihal cinta yang bersemangat
atau rindu yang terjaga

Aku kalut akan raung nada yang tercipta oleh laku-Mu
Hanya saja keteguhan sapa tak kuasa sanggup buatku luluh
Lambaian deraimu tak kuasa buatku tersipu
Hai Sang Ratu, bisakah kau mendengarku?

Andai saja kekasihku tak terlalu ikut campur
Seolah dia segalanya melebihi ke-istiqomah-an
gelombangmu atau seperkasa karang imanmu
Walau tak selantang caramu, tapi dialah segalanya
—Yang Maha Meliputiku

2025

Novena

Sunyi itu; pasar bagi doa
Tempat takdir ditawar air mata
Yang lembut membujuk Tuhan
Karena sepatah doa lebih bijak dari ribuan sajak

Kita hanya penggalan sejarah peradaban yang tersisa
Lalu, menuju kepunahan
bersama lenyapnya kebenaran

2025

  • Asal Balikpapan, Kalimantan Timur Mei 1998. Karya-karyanya pernah tersebar di beberapa media online dan buku antologi puisi bersama. Kini, bergiat dan berkarya di Halmahera, Maluku Utara. Bisa disapa melalui Facebook: Rifqi Septian Dewantara.

    Lihat semua pos