River landscape with iron mining scene (1611)

Cigoong

0
hanya nestapa yang rela
merangkai cerita

ketika Budug Basu merajai
alam para binatang
ia adalah kesia-siaan
yang tertimbun di undakan
kehampaan

sebab hanya angin & kabut
yang mampu menabuh padi-padi
& membelai dewi sri

sebab hanya angin & kabut
yang dari waktu ke masa
mampu meluluhlantahkan
puncak tertinggi keberadaan
cinta

: sementara kekuasaan hanya derita—
fitrah muasal prahara
& begitulah Budug Basu
melakoninya

1
jangan lagi bertanya mengapa
sebab hanya nestapa yang mampu
merangkai cerita:

kemarilah! lihatlah!

di kampung cigoong, kilat di langit
itu adalah naga purba yang kesepian
& pelan-pelan maut menerkamnya

sampai pada akhirnya
sampai kembali pada mulanya
sampai segalanya terlilit
di antara medan kesepian
& kerinduannya masing-masing
yang terus berulang

: lembut dan lekang.

2025

Purasari

di Kampung Purasari
matahari tenggelam
itu telah merangkai
satu
bait
puisi
yang memantulkan cahaya
di
batu
kali
& menggoreskan aksara purba
: cerita amarah manusia & pencarian jejak hyang maha pencipta
lenyap tanpa peta
tak terbaca

lalu malam hanya selesai
& sunyi telah menjadi artefak
masa yang akan datang.

2025

Citugu

pelan-pelan ia mendekatkan diri
pada Tuhan
tanpa siang & malam

: sebab kematian hanya semu
& waktu tak mampu menahan
gejolak rindu

pelan-pelan ia menggali tanah
leluhurnya & mengubur
dirinya sendiri secara berulang

: sebab kehidupan hanya bahtera
& ruang tak mampu mencipta
gelombang asmara

pelan-pelan ia memahat alam
menggoreskan kata-kata
yang sakral & kekal:

: sebab sejarah telah menjadi nama
& aku Gurandil bin Pongkor
adalah makna segala peristiwa—
tragedi di balik marabahaya.

2025

  • Manusia yang menyenangi pembelajaran di dunia perkebunan kata, pembacaan fenomena-peristiwa, dan penulisan yang tak pernah selesai menunggu sampai di mana dan akan bagaimana permainan labirin kehidupan ini selesai.

    Lihat semua pos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *