Setiap Saat Adalah Awal yang Baru #II

Tak terasa, Hans, kita kembali memasuki pergantian tahun. Sebuah fenomena yang berulang-ulang di mana perjalanan-perenungan menjadi serangkaian yang berkelindan-erat dari geliat hidup seseorang. Kemarin lalu pada pergantian tahun 2023 ke tahun 2024 kita sudah memulai bahasan mengenai kerja-kerja apa saja yang akan Halimun Salaka tempuh-jalani di tahun 2024—yang kini telah habis-berganti menjadi tahun 2025. Dengan […]
Khotbah Iblis: Kisah, Peristiwa Pertunjukan, dan Dekonstruksi

dok. tendensibunuhdiri Membaca judul “Khotbah Iblis” dalam pertunjukan Teater RAS, saya otomatis teringat pada judul artikel “Rekonstruksi Citra Perempuan dalam Alkitab pada Kumpulan Puisi Perempuan yang Dihapus Namanya karya Avianti Armand” yang pernah ditulis oleh Langgeng Prima Anggradinata. Penelitian itu membuktikan bahwa rekonstruksi itu menghasilkan makna lain dari setiap puisi di kumpulan puisi tersebut, seperti […]
Khotbah Iblis di Gedung yang Rapuh

dok. tendensibunuhdiri Teater RAS menutup kalender 2024 dengan pagelaran 11 tahunnya berkarya, melalui “Khotbah Iblis” yang disenyawakan dengan grup musik Katapel berhasil membangun kecemasan, rasa takut, gamang, realita, kemarahan, humor, mencekam, dan derai air mata. Sabtu (28/12), bangunan yang sudah terlihat rapuh dan separuh hancur di bagian atasnya menjadi saksi pagelaran naskah kolektif Teater RAS. […]
Wayah: Refleksi Musik-Tradisi di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Kebudayaan

dok. halimunsalaka.com 1) Kemarin, pada hari Sabtu, tanggal 21 Desember 2024, saya menonton pertunjukan Kumpulan Bunyi Sunya yang mengais tajuk: Wayah, tepatnya di Aula FKIP Universitas Pakuan, Kota Bogor. Sebelum menghadiri dan menonton pertunjukan itu, saya sudah membaca terlebih-dahulu catatan dramaturgi yang dituliskan oleh Akbar tentang apa dan mengapa pertunjukan Kumpulan Bunyi Sunya (selanjutnya akan […]
Memutar Karya Sastra yang Memotret Bogor dalam Musim Penghujan

Jika Anda datang ke Bogor di bulan Desember, siap-siaplah untuk melihat hujan yang turun seperti pertunjukan yang tak pernah benar-benar selesai. Sebagai kota yang terkenal dengan Kota Hujan, Bogor tak pernah kehabisan alasan untuk meromantisir air (karunia-Nya) Tuhan. Sebab setiap kali hujan datang, kota ini mengisapnya dengan tenang. Seolah menjadi tradisi tahunan, Desember tiba dengan […]
Di Kantor Bupati Bogor Tahun 1948 dan Puisi Lainnya

dok. halimunsalaka Akad Pajajaran dengan satu bibit pohon kawung dan sebilah kujang, aku akan menuntunmu ke hadapan penghulu langit, tempat pernikahan segala nasib dipamerkan, waktu di mana hari perpisahan hidup ditentukan —tenggelam dalam bahasa kematian. 2022-2024 Daulat Sepuh! sudah waktunya berikan padaku seri lengkap naskah Pantun Bogor yang kau sembunyikan di bawah kasur empuk sejarah […]
Jasinga – Baranangsiang dan Puisi Lainnya

gambar: aahnsss Jasinga – Baranangsiang (pada suatu waktu dalam peristiwa hidup, sopir di kanan dan kenek di kiri bergantian mengendarai angkot—menempuh jalan puisi ini) kita tempuh perjalanan ini, dari tikungan ke persimpangan, dari penumpang ke pelanggan, dari keberangkatan ke pemberhentian sekian lama bergelut dengan aspal dan debu, hari ini kita baru menyadari bahwa setir, kopling, […]
Oktovarium: Album, Pertunjukan, dan Cerita Berakhir di Tempat Mulanya

dok. surau.creative Tahun lalu, pada bulan Oktober 2023, Gemaswara mementaskan musikalisasi puisi bertajuk: Negeri Sihir. Dan tahun lalu juga, saya sudah menuliskan bagaimana anak-anak Gemaswara tengah melaksanakan perjuangan kata-kata dalam pertunjukannya. Mereka telah melaksanakan pesan-kesan dari dunia puisi yang pada dasarnya senyap-sunyi dalam kertas-buku di rak-rak berdebu, disulap menjadi nyanyian-musikal di atas panggung yang megah […]
TIBUAT: UPAYA MENUJU KEMANA?

Dok.halimunsalaka Pada kegiatan BOS atau Beinnale Of Sydney (16 Maret – 11 Juni 2018) yang di sana Akira Takayama menghadirkan pertunjukan bertajuk Our Songs–Sydney Kabuki Project, Akira membahas hal yang menarik pada pertunjukannya itu. Konsep tentang “pengembalian” seni tradisi Jepang, Kabuki, pada ruh awal pembentukan tradisi itu! Akira Takayama bermaksud mengambil ruh Kabuki tentang persoalan […]
Buanglah Kemarahan Pada Kampus Tercinta: Pakuan

Dok. tagar.id Sekarang biarkan saya terbakar amarah sendirian. Biarkan saya terlihat seperti seorang alumni nyinyir ketika mengetahui bahwa setelah lulus, lho-lho, kok tiba-tiba bangunan sekolah dibangun semakin bagus. Namun ini berlaku berkebalikan. Karena selulus saya dari Universitas Pakuan ternyata kampus saya berubah semakin ambyar. Dengan dua perubahan yang membuat alarm ledak saya menyala: Pertama, semakin […]