Village Dancing Girls at Garoet in the Preanger Regency, Java (1891)
Museum Pasir Angin
telah kubunuh rasa sepi
lembut sekali
dengan bisik angin
dengan pisau rahasia
simfoni pada suatu masa
telah kubunuh rasa sepi
pelan sekali
dalam layar pencarian
dalam perahu anganan
di dermaga batinku
—melumat waktu.
(2025)
Pendopo Malasari
segalanya hanya & tak sempat
sementara waktu kian berlalu
mengubur seribu peristiwa
dan lenyaplah Bapak di tepi
jurang kemerdekaan
***
kami haus banjir bandang prahara
sebab kami tak butuh kemerdekaan
: kemerdekaan biarlah untuk Ibu
Bapak! kami masih muda
walau tujuh kiamat menerpa
kami masih bisa tertawa
**
hahaha hahaha hahaha
segalanya pergi & tak pulang
sementara luka meruang di hati
tapi tak sampai melukai diri kami.
(2025)
Arsitektur Puisi
ketika Engkau mencipta langit
& bumi dalam enam masa,
enam hari, aku ingin aksara
yang kukumpulkan ini
simetris dengan alam
sesuai petunjukMu!
di hari dan di masa ketujuh
kujadikan bahasa
sebagai material:
kususun menjadi
r (rahasia)
u (umur)
m (manusia)
a (anak adam &)
h (hawa)
—dengan pondasi gunung
berlantaikan laut
beratap cakrawala
berjendela ilmu
berpintu pengetahuan
kini rumah itu kunamai desa
yang dihuni anak-anak hutan
& anak-anak pantai.
(2025)