Terminal Kata-kata

gambar. AI Gelap, namun bising. Seperti hampa dalam mata, namun ramai terdengar oleh telinga. Kotak kecil, persegi, persegi panjang, juga lonjong, tersentuh-sentuh dalam tombol-tombol klik, mementaskan layar perasaan dan pikiran. Mimpi. Ilusi. “Dunia amburadul! Rumit dan membingungkan.” Suara pertama memulai, yang entah siapa dan dari-mana sumbernya. “Lebih rumit memilih apa yang hendak dipilih, daripada tidak […]

Mereka Paling Bahagia dan Saya Tidak

dok. AI Oke. Saya perempuan. Nama saya Troop. Aneh? Karena memang bukan nama asli saya. Alasannya mungkin dapat Anda ketahui setelah selesai membaca semua tulisan saya ini. Tapi mereka, teman-teman saya di kampus — di Westminster, lebih suka menyebut saya si aneh, tentu dalam bahasa Inggris. Sebagaimana perempuan yang biasanya ada di sekitaran Anda, saya […]

Negaraku yang Pertama dan Puisi Lainnya

dok. halimunsalaka Negaraku yang Pertama 2ketika aku lahir ke duniasebagai bayiragaku tanah jiwaku airyang merawat jantung pegunungandan lautan darah ketika aku tumbuh dewasatanah ragaku air jiwakuadalah negaraku yang pertamayang menyiram sel pohon-pohonmenjaga napas hewan dan terumbu-karang Dan aku baru menyadarisampai saat ini, negarakutanah-air jiwa-ragakuyang dipimpin akal-pikirandan kalbu-perasaanyang menugaskan dewan mata,gubernur hidung, bupati telinga,camat tangan, kades […]

Memesan Takdir dan Puisi Lainnya

Memesan Takdir . Lima jengkal dari bahasa tubuh telah menuhankan masa depan—gagas lirik, gagas puitik; Tuan-tuan takdir! Dan atas ketentuan izin paduka Kami.. Sebagai anak-anak yang berperan diri dalam tri garda pakta membuka: (Konfirmasi-aktivasi-pengesahan) (Konfirmasi-aktivasi-pengesahan) (Konfirmasi-aktivasi-pengesahan) . Dan sederet kawanan berjejer di museum pengarsipan Dan segerombol aksara memperbarui laman kata lewat kode bar . Bahasa […]

Tahun Kritis dan Puisi Lainnya

@ulisme OBESITAS aku mengangkutsekarung lemak liarlewat etalase mengerikanmakanan siap sajidapat menularjadi seribu penyakit bahkan telah menyebabkanberat tubuh terus meninggisetinggi langit membirumampu menembusangka dan jarumberwarna merah darah aku jadi ketakutantimbangan digitalterlihat dimana-manamau menusuk jantung, otak, sesak nafassampai paru-paru terbelah duabolong disedot embun yang berdarah kedua tanganku yang makin membesardirantai oksigenkuping setengah tulidiinfus bertubi-tubi “kamu harus bertobat, […]

Tarhib Gunung dan Puisi Lainnya

dok. Marsudi-Swarnadi TARHIB GUNUNG kujumpai engkau sebagai gunungteraduk bersumbu kebaikanbercengkerama sederhana di benakku pada elok engkau masih di sanasaat itu pula kutersenyummenemukan diri sendiridan restu menabur jejak; sesederhana menemukan kekuatan berserah dan pasrah sepenuh hati mendengarbersabda erat jawaban Ilahitersirat selaras doamemeluk harapan tak terbataspun bila petuah itu hilang; akan kucari tunak jawabannya!(tetaplah bertabur bijak bersama […]