Semudah apa kita bisa menemukan puisi? Mungkin pertanyaan retoris itu tak penting dan tak ada gunanya. Tapi, pertanyaan itu menjadi demikian karena kita secara tak sadar sudah memahami jawabannya. Terlalu seringnya kita menemukan puisi, misalnya, menjadi salah satu jawaban. Atau barangkali, kita tak pernah menyadari betapa bertebarannya puisi di sekitaran kita yang akhirnya membentuk jawaban itu sendiri. Begitu mudahnya kita menemukan puisi di zaman sekarang, di pelbagai media seperti buku dan terutama media-digital menjadi faktor betapa puisi bukan lagi hal aneh dalam kehidupan sehari-hari bagi siapa pun. Hal itu sama seperti, sering kali kita sadar dan kadang tak pernah menyadari bahwa kita berkedip-bernafas dengan mudahnya. Mungkin puisi hari ini serupa kesadaran dan ketidaksadaran serupa itu.

Download E-Book: Serial Ramadhan Berbuka Puisi
Terlepas dari persoalan demikian, sepembacaan dan perumusan kami, puasa dan puisi mampu mengeksplorasi bagaimana kedua konsep tersebut saling memengaruhi dalam konteks hidup-kehidupan: budaya, agama, individualitas manusia, dan seterusnya – dan sebagainya. Dengan melalui terkaan dan jalan panjang puasa dan puisi juga, mungkin kita dapat menyelidiki bagaimana puisi dapat menjadi sarana untuk merayakan, merenungkan, atau merespons pengalaman puasa, serta bagaimana puisi mungkin saja dapat menginspirasi atau memperdalam pemahaman tentang praktik puasa itu sendiri.