Seperti Lailatul Qadar
aku menunggumu, in
sebelum bulan malam ini
pualam di mataku.
maukah kau menghidupkan
jiwaku yang padam,
dengan cinta paling menyala
tak ada lagi
keraguan dalam diriku,
ketika seluruh ingatanku
bekerja hanya untuk merindukanmu
maka datanglah padaku, in
genapilah keganjilan hati ini,
agar kesunyianku sempurna;
dalam memeluk keberkahan.
Batuputih, 2025
Reportase Rindu
setelah melintasi
jembatan Suramadu,
sejumlah gerimis
tiba-tiba mengepungku
di sini,
udara makin asin,
sedang mataku merasa asing
mungkin karena kultur belum luntur
ibu, perkenankan aku pulang
perkenalkan aku kembali
pada hangat padi-padi
bertahun-tahun sunyi
yang besi itu menikamku,
dari waktu ke waktu
hingga rindu berdarah dingin
dalam diriku.
Yogyakarta, 2024
Di Laut Itu
telah kau bentang pagar keangkuhan
untuk membatasi harapan sederhana,
yang menyala di mata para nelayan;
tak lain demi sejumlah kepentingan
agar nasib yang asin makin asing
perlahan, sampan-sampan menepi
karena kehabisan nyali
camar-camar pun hanya sanggup
meratapinya dengan gugup
di sini,
karang hancur
cinta lebur
di antara deru rindu
yang disibak desir masa lalu
sedang ikan-ikan ketakutan,
memandang keruh masa depan
yang makin sepi dari jaring nelayan.
Yogyakarta, 2024