Kala-pa merupakan wahana yang menampung karya-karya yang bertemakan umum, antara lain: cerpen, cerbung, cergam, novelet, puisi, dan seterusnya – dan sebagainya.
Kala-pa merupakan wahana yang menampung karya-karya yang bertemakan umum, antara lain: cerpen, cerbung, cergam, novelet, puisi, dan seterusnya – dan sebagainya.
dok. haripuisi Faktor-faktor yang memengaruhi sastra Indonesia sampai hari ini melulu tentang kritikus dan media. Tidak pernah berubah. Kritikus sastra, dengan analisis dan penilaiannya, membantu...
Setelah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik, seperti tiada hari tanpa berita buruk mewarnai kehidupan Tanah-Air kita. Pernahkah kita merasa sekaligus mendapat kabar baik di rezim...
Gerimis seharian ini belum habis dan sepertinya akan membesar lalu segera menghardik angkot-angkot tua–yang bukan main banyaknya; seakan menyaingi serbuan air langit yang hampir setiap hari...
Rosita sandarkan keningnya pada kaca jendela. Sayu matanya melintasi hamparan sawah dan pepohonan yang berlarian di ambang jalan. Hamparan senyum pada baliho-baliho yang bertumpu pada tubuh pohonan...
Sejarah, seperti yang selalu ia lakukan, punya kebiasaan buruk untuk terulang. Kali ini, kita kembali berdiri di tikungan tajam: militer kepengen lagi masuk ke ranah sipil. Bukan dengan sepatu...
dok. CNBCI-HS Bagi penulis, awal tahun 2025 ini merupakan permulaan tahun yang membuat telapak tangan tak bosan mengeluskan dada seraya berkata “sabar, jangan kau keluarkan umpatan itu melalui...
*Baca Cerita Sebelumnya: Suatu Hari Ketika Matahari Tak Menyambangiku matahari.as.mentari@gmail.comBogor, 1 Febuari 2025Tertanda: Mentari Maaf, Mas, pertemuan yang aku janjikan 3 hari lalu di Pojok...
dok. rezayudhistira *Judul tulisan ini merupakan penggalan dari bait puisi yang dibuat oleh Sitor Situmorang berjudul Untuk Pram. Tulisan ini hasil dari perjalanan panjang atas pembacaan karya-karya...
dok. jcdelic Setiap zaman memiliki gelombangnya sendiri. Ada yang memilih melawan arus. Ada yang memilih ikut terbawa. Dan ada juga yang, setelah menimbang-nimbang, lebih memilih meninggalkan arus itu...